Pages

Tuesday, January 27, 2015

Mengapa Saya Menulis?

"Siapa di balik apa akan sangat menentukan apa akan diterima sebagai apa atau bukan apa-apa." -retaksonology-

Kebenaran, sebaik apapun diucapkan oleh orang yang anda benci akan terdengar seperti nada sumbang. Namun, kalimat sederhana yang diucapkan oleh orang yang anda kasihi bisa terdengar sangat merdu di telinga.

Secara pribadi saya tidak membenci siapapun. Mengapa? Karena di dalam diri saya tinggal sumber kasih, bukan mata air kebencian. Namun, saya tahu tidak semua orang seperti saya. Ada orang dengan keadaan memelihara ketertolakan. Ada orang yang menanam tunas-tunas kepahitan dalam dirinya. Ada orang yang mengizinkan benih kebencian ditabur dalam hatinya. Orang-orang inilah, yang jika kebenciannya tertuju kepada anda, tidak akan menggubris apapun perkataan anda walaupun itu kebenaran.

Itulah sebabnya saya menulis. Karena saya sadar bahwa tidak semua orang akan menyukai saya. Beberapa orang bahkan mungkin enggan mendengar perkataan saya. Tetapi, dengan menulis, saya membuka pintu bagi siapapun yang membaca tulisan saya untuk membagikannya kepada siapapun. Jika dengan cara ini pemikiran-pemikiran saya dapat sampai kepada banyak orang, maka syukur kepada Tuhan atas hal itu, terlebih lagi jika tulisan itu bermanfaat dan bisa membantu sesama. Bukankah hidup kita menemukan makna yang dalam saat ia bermanfaat bagi sesama?.

Kedua, dengan menulis, pemikiran-pemikiran saya bisa diabadikan. Kita yang hidup di abad-21 mungkin tidak pernah mengenal Albert Einstein, Kahlil Gibran, C.S. Lewis, dll secara langsung, namun kita bisa mengenal pemikiran-pemikiran mereka yang dituangkan melalui tulisan.

Pembaca yang budiman, anda boleh dan saya sangat terhormat jika anda membagikan apa yang saya tuliskan di blog ini kepada rekan, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang anda temui. Barangkali di antara mereka ada orang yang enggan mendengar langsung dari saya, namun bersedia menerima perkataan anda. Lagipula, dengan semakin banyaknya orang yang membaca, semakin besar pula kesempatan tulisan itu lestari, dan terpenting semakin banyak orang terberkati.

Jika para pembaca terpantik dengan apa yang saya tulis di atas. Jika timbul hasrat yang sama dalam diri anda untuk berbagi pemikiran melalui tulisan. Maka dengan senang hati saya mendorong anda untuk membuat blog dan mulai menulis. Tulisan anda tidak harus fantastis. Sederhana namun mengena, biasa saja namun mudah dicerna. Selama itu bermanfaat, tulislah. Selamat datang di dunia tulis menulis.