Sobat muda, seberapa banyak di antara kita kini terkulai tak berdaya? Langkah kita gemetar, bahkan untuk merangkak pun sendi iman kita sulit digerakkan. Di sisa kenangan kejayaan, kita melihat ke belakang sebuah gairah yang dahsyat bagi Tuhan.
Dulu, kita begitu berapi-api, namun kini mungkin nyala api itu sudah memudar. Cinta yang menggelora kepada-Nya telah redup, karena kita telah menjadi terlalu sibuk mencintai ciptaan-Nya. Hobi, kesenangan, kekasih, pendidikan, obsesi, dan banyak hal lain telah menggeser secara perlahan prioritas hidup kita.
Sadarlah! Jangan terlena, kawan! Jangan memuja kesenangan! Apa yang menyenangkan hatimu itu memang sah-sah saja kau lakukan. Tapi di dalam Kristus, kita tidak dipanggil untuk mengejar kesenangan. Kejarlah perkenanan-Nya! Lakukanlah apa yang merupakan kesenangan bagi-Nya! Perhatikanlah ini baik-baik: ketika kita sibuk menyenangkan diri sendiri, kita akan lupa menyenangkan Tuhan.
Hai kamu anak muda yang kini terkulai dan pudar, mungkin banyak tekanan yang menghimpitmu. Tak jarang sakit hati dan kebencian menghalangi pemulihan hatimu, sehingga tiap kali patahan hatimu hendak direkatkan kau menghalanginya dengan kebencianmu. Buanglah kebencian dari hatimu, kawan. Lepaskan beban yang tak seharusnya kau pikul. Membenci membuatmu seolah berjalan dengan membawa beban berat, sehinggga kau tak akan bisa berlari. Jangankan berlari, menjaga keseimbangan langkah agar tak terjatuh pun sudah terasa begitu sulit. Ampunilah mereka yang telah menyayat hatimu. Aku tau mereka adalah orang-orang terdekatmu: ayah, ibu, kakak, adik, sahabat, dan pemimpin rohani.
Sobat muda, aku percaya kau bisa kembali berdiri tegak. Aku yakin kau bisa kembali menyalakan api cinta terdahsyat bagi-Nya. Hanya, kembalilah kepada-Nya. Pulanglah, dan perbaharui hati, komitmen, dan prioritasmu kepada-Nya. Dia telah menunggumu selama ini.
Salam,
Sahabatmu
Danu Retakson
C.T. (Cari Tuhan)
7 years ago