Tidak terasa sudah berada di ujung perjuangan kuliah S1 (rencana mau lanjut S2). Banyak hal yang masuk dan keluar. Banyak orang yang datang dan pergi. Banyak pelajaran kuliah yang sangat paham dan babar blas (hanya lewat). Bergaul dengan orang-orang yang senonoh dan tidak senonoh. Merasakan stress berat dan kegembiraan luar biasa.
Diatas semuanya itu ada satu hal yang gak pernah berhenti dalam kehidupan, perubahan. Tanpa perubahan duniaku bagaikan pecel tanpa bumbu kacang. Tanpa perubahan aku akan terlihat cupu walau umur udah kepala dua dan ekor mendekati tiga (tambah enam lagi bisa nyaingin Naruto).
Aku bersyukur banget sama Tuhan buat semua hal yang membentuk hidupku sampai hari ini. Setiap tetes air mata yang keluar dari ketiak (eits...!!harusnya mata ya..) tidak akan kembali kepadaku dengan sia-sia (bikin pernyataan sakarepedewe alias semau gue). Aku berterimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung selama perkuliahan sampai lulus. Keluarga pasti jadi pendukung setia dalam suka maupun duka, Bapak, Ibu, Neti, Reni, bersama cicak cicak di dinding yang diam-diam merayap yang hendak memangsa semut merah yang berbaris di dinding dan menatapku curiga (semakin ngelantur), Bpk. Wirawan selaku dosen pembimbing Tugas Akhir, Bpk M.Aries Purnomo selaku dosen wali mulai semester enam sampai sekarang, Bpk Joko Susila selaku dosen wali selama semester satu sampai semester lima, semua dosen dan karyawan Elektro ITS, teman-teman angkatan 2004, rekan-rekan seperjuangan di kampus perjuangan, kucing-kucing di kampus, dan semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu karena keterbatasan kertas (kalau mau dicetak).
Lalu setelah lulus mau jadi apa???. Pertanyaan ini yang sangat kutunggu-tunggu. "BAIKLAH !!!", akan kucoba menjawab dengan sok diplomatis dan idealis. Aku ingin jadi RF engineer, tidak peduli akan bekerja di perusahaan apa dan di mana (asal pendapatan sesuai....hehehehe). Yang kutahu, aku suka bidang ini. Aku mau menjalani profesi yang kusukai. Lagipula di Indonesia orang yang berkompeten di bidang ini masih beberapa gelintir. Tapi tidak selamanya aku bercita-cita menjadi pegawai. Karena darah enterpreneur yang mengalir deras didalam diriku (mengalirnya dari mana yach??), aku ingin membangun usaha sendiri suatu hari. Untuk hari ini, aku tetap mau kerjakan tanggungjawab yang Tuhan percayakan atas hidupku. Terimakasih Cinta !!
0 comments:
Post a Comment