Pages

Thursday, April 18, 2013

Ketika

Ketika tawa dan air mata harus diperankan dalam satu adegan, aku memilih membisu diantara dua kutub yg bertentangan.

Ketika kesadaran dan mimpi menyatu, entah disebut setengah sadar, ngelindur, atau apapun, yg jelas itu indah.

Ketika malam tak lagi menghadirkan kantuk dan siang tak mendatangkan gairah, bumi serasa berputar dari timur ke barat.

Ketika air dan minyak telah menyatu menjadi busa, keduanya tak menyesal dengan wujud barunya.

Ketika peluh dan doa berpadu, setiap peluh adalah doa dan setiap doa terwujud oleh peluh.

Ketika langit tak lagi jadi bapa dan bumi tak lagi jadi ibu, anak manusia lah yang meneteskan benih dan mengandung di perutnya.

Ketika kata tak lagi sekedar simbol bahasa, setiap gerakan, lirikan, senyum, adalah kata dalam bahasa universal.

Ketika kesahajaan dan kejujuran berpadu dalam kanvas, lahirlah mahakarya lukisan. Ketika berpadu dalam nada, lahirlah lagu kehidupan.

Ketika manusia, dalam kesadaran kodratnya menyadari kesetaraan, terciptalah perdamaian.

* Ketika fajar menerpa mataku yang belum terpejam.

0 comments: